Dalam perjalanan hidup di dunia ini,
kita punya peran masing-masing untuk dimainkan. Setiap peran yang dipilih akan memiliki dampaknya
tersendiri. Pemanasan global adalah kebenaran tak terelakkan bahwa apa yang
kita lakukan di suatu tempat akan berdampak di tempat lain. Ketika kita
menggunakan tisu, menghidupkan mobil, membangun bangunan bertingkat, secara
tidak sadar pada waktu yang sama gletser di kutub meleleh, 1 lapisan es di laut
menjauh, kebakaran di musim panas meningkat, dan satu-persatu pulau-pulau kecil
hilang~tenggelam.
Sudah
saatnya kita memahami, atau setidaknya merasakan, mata rantai sebab-akibat
global warming yang terjadi. Kitalah penghilang keragaman dan keutuhan makhluk
hidup, pemeran utama dalam perubahan iklim bumi, dan pengancam terbesar
kepunahan alam semesta. Saatnya kita sadar bahwa kita tak punya pilihan lain
selain meningkatkan kepedulian pada alam dan segala bentuk kehidupan di
dalamnya.
Salah satu cara untuk meningkatkan
kepedulian kita terhadap lingkungan
dengan menerapkan green lifestyle dalam
kehidupan sehari-hari. Green lifestyle
adalah sebuah gaya hidup yang menjadikan bumi sebagai “partner” dalam kehidupan
sehari-hari, bukan hanya sebagai “objek” eksploitasi untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Banyak orang berpikir untuk melakukan green lifestyle harus dilakukan
dengan cara sulit dan dalam upaya besar. Padahal untuk memulai green lifestyle cukup dilakukan dengan
sederhana, apapun yang kita bisa, dimulai
diri dan rumah sendiri. Cukup dengan 3R (reuse, reduce, recyle) yang sederhana. Mencari banyak
informasi tentang masalah lingkungan agar
wawasan kita terbuka dan kita tahu apa yang sedang terjadi pada Bumi, menanam
pohon untuk setiap orang di rumah, membuat kompos jadi sampah organik, menolak
plastik sebisa mungkin dan membawa kantong belanja ke mana-mana. Yakinlah bahwa sesederhana
apapun perbuatan kita, jika dilakukan dengan setia, akan
menjadi perbuatan besar pada waktunya.
Selain
itu, kita juga dapat mengusulkan kepada lembaga-lembaga terkait mengenai
solusi-solusi mengenai penanganan lingkungan. Salah satunya adalah kebijakan untuk
memasukkan pelajaran mengenai
konservasi lingkungan menjadi mata pelajaran terpisah dari IPA. Pelajaran
tersebut
memfokuskan pada green living, smart
consuming, biopori holes, pengolahan air seni hingga ternak
cacing. Sudah saatnya kita bergerak karena kitalah pemeran utamanya. Tak perlu
menunggu pemerintah bertindak. Tidak perlu juga menunggu penjarah hutan
tertangkap, setiap langkah kita adalah pilihan politis dan ekologis yang
menentukan masa depan seisi Bumi
Dan inilah bentuk pemberdayaan yang
nyata sekaligus sangat mungkin untuk dilakukan. Mari selamatkan bumi kita!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar