Kamis, 28 Mei 2015

Lakukan dengan Sederhana, Asal Setia


Dalam perjalanan hidup di dunia ini, kita punya peran masing-masing untuk dimainkan.  Setiap peran yang dipilih akan memiliki dampaknya tersendiri. Pemanasan global adalah kebenaran tak terelakkan bahwa apa yang kita lakukan di suatu tempat akan berdampak di tempat lain. Ketika kita menggunakan tisu, menghidupkan mobil, membangun bangunan bertingkat, secara tidak sadar pada waktu yang sama gletser di kutub meleleh, 1 lapisan es di laut menjauh, kebakaran di musim panas meningkat, dan satu-persatu pulau-pulau kecil hilang~tenggelam.
            Sudah saatnya kita memahami, atau setidaknya merasakan, mata rantai sebab-akibat global warming yang terjadi. Kitalah penghilang keragaman dan keutuhan makhluk hidup, pemeran utama dalam perubahan iklim bumi, dan pengancam terbesar kepunahan alam semesta. Saatnya kita sadar bahwa kita tak punya pilihan lain selain meningkatkan kepedulian pada alam dan segala bentuk kehidupan di dalamnya.
Salah satu cara untuk meningkatkan kepedulian kita terhadap lingkungan  dengan menerapkan green lifestyle dalam kehidupan sehari-hari. Green lifestyle adalah sebuah gaya hidup yang menjadikan bumi sebagai “partner” dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sebagai “objek” eksploitasi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Banyak orang berpikir untuk melakukan green lifestyle  harus dilakukan dengan cara sulit dan dalam upaya besar. Padahal untuk memulai green lifestyle cukup dilakukan dengan sederhana, apapun yang kita bisa, dimulai diri dan rumah sendiri. Cukup dengan 3R (reuse, reduce, recyle) yang sederhana. Mencari banyak informasi tentang masalah lingkungan agar wawasan kita terbuka dan kita tahu apa yang sedang terjadi pada Bumi, menanam pohon untuk setiap orang di rumah,  membuat kompos jadi sampah organik, menolak plastik sebisa mungkin dan membawa kantong belanja ke mana-mana. Yakinlah bahwa sesederhana apapun perbuatan kita, jika dilakukan dengan setia, akan menjadi perbuatan besar pada waktunya.
 Selain itu, kita juga dapat mengusulkan kepada lembaga-lembaga terkait mengenai solusi-solusi mengenai penanganan lingkungan. Salah satunya adalah kebijakan untuk memasukkan pelajaran mengenai konservasi lingkungan menjadi mata pelajaran terpisah dari IPA. Pelajaran tersebut memfokuskan pada green living, smart consuming, biopori holes, pengolahan air seni hingga ternak cacing. Sudah saatnya kita bergerak karena kitalah pemeran utamanya. Tak perlu menunggu pemerintah bertindak. Tidak perlu juga menunggu penjarah hutan tertangkap, setiap langkah kita adalah pilihan politis dan ekologis yang menentukan masa depan seisi Bumi
Dan inilah bentuk pemberdayaan yang nyata sekaligus sangat mungkin untuk dilakukan. Mari selamatkan bumi kita!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar