Bintang itu kembali bersinar!
Satu dua tiga empat hingga tak ada satu orang pun lagi yang mampu menghitungnya!
Celakalah sang bintang!
Sang bintang jatuh ke bumi dan bertabrakan dengan para cacing tanah
Menyebabkan ledakan maha dahsyat
Tak lama terdengar kata ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR!
Semua hanyut dalam banjir tangisan
Potongan-potongan daging manusia berserakan di tanah, tempat sang bintang jatuh
Darah bagai air yg mengaliri mulut manusia yang ternganga tak bernyawa menghilangkan rasa haus mereka selama ini dan menggantinya dengan rasa sakit yang besar
Di balik cadarnya sang ibu berumpat kepada si pemilik bintang
Anak memeluk ibu mereka
Tak jarang pula sang ibu berteriak-teriak melihat makhluk kecilnya menjadi mayat
Para simpatisan datang untuk membantu mereka
wartawan pun datang dengan kamera di tangan kirinya dan tasbih di tangan kanannya
Bulan sabit merah sibuk dengan tandu-tandunya
Mengobati yg terluka; mengobati yang patah
Tapi tak ada satu pun dari mereka yang mampu mengobati sakit hati para sakit
Allah memang adil
Ia berikan adil di dunia ini
Ia berikan sakit pada hamba-Nya
Ia juga berikan senyum di hambaNya
Ia berikan senyum bagi para pemilik bintang-bintang itu
Para pemilik bintang itu tampang menikmati detik kemengangan itu
Ya detik hanya detik sebuah detik kebahagiaan dunia dan abadi di neraka
Sang komandan pemilik bintang itu tersenyum, ia telusuri kertas biru hijau ia beri tanda X bagi daerah yg besok akan rata dengan tanah di tangannya!
Ia buai anggur ia teguk maksiat dan ia telan nestapa
Sungguh itulah yg akan terjadi bagi sang komandan!
Sementara itu sang warga palestina berpikir apakah ia harus tidur atau tidak
Ia adukan semuanya kepada Tuhan-Nya *DIMANA AKU BERADA YA ALLAH KETIKA KUTUTUPKAN MATA INI APAKAH AKU MASIH ADA DI DUNIA ATAU MUNKAR DAN NAKIR YANG AKAN KUTEMUI? AKU IKHLAS DENGAN JALANMU YA ALLAH!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar