Untuk kamu yang mengambil jalan kiri
Pernahkah kamu tahu rasanya bertemu kembali dengan orang yang telah kita ikhlaskan?
Pernahkah kamu tahu rasanya bertemu kembali dengan orang yang telah mengambil jalan kiri sedangkan diri kita yakin dengan jalan kanan yang tengah diambil?
Pernahkah kamu berpikir mungkin jalan kiri dan jalan kanan itu hanya cabang yang nantinya kembali menjadi satu?
Pernahkah dia membaca pesan-pesan yang kutinggalkan untuknya?
Pria, aku bertemu lagi denganmu
Pertemuan pertama denganmu
Membuatku seperti orang bodoh
diam, kaget, beku kaku
Pertemuan kedua denganmu
Membuatku seperti pemikir
Aku berpikir haruskah aku menyapamu?
Tapi kau terus berlalu dan aku yang pemalu
Pertemuan ketiga denganmu
Membuatku seperti ahli filsafat
Aku berpikir tentang jalan yang tengah kita ambil, aku tak mau merusak jalan kita masing-masing
Maka kali ini biar aku yang berlalu
Melawan kata hai yang telah di ujung lidah
Pernahkah kamu tahu rasanya bertemu kembali dengan orang yang telah kita ikhlaskan?
Pernahkah kamu tahu rasanya bertemu kembali dengan orang yang telah mengambil jalan kiri sedangkan diri kita yakin dengan jalan kanan yang tengah diambil?
Pernahkah kamu berpikir mungkin jalan kiri dan jalan kanan itu hanya cabang yang nantinya kembali menjadi satu?
Pernahkah dia membaca pesan-pesan yang kutinggalkan untuknya?
Pria, aku bertemu lagi denganmu
Pertemuan pertama denganmu
Membuatku seperti orang bodoh
diam, kaget, beku kaku
Pertemuan kedua denganmu
Membuatku seperti pemikir
Aku berpikir haruskah aku menyapamu?
Tapi kau terus berlalu dan aku yang pemalu
Pertemuan ketiga denganmu
Membuatku seperti ahli filsafat
Aku berpikir tentang jalan yang tengah kita ambil, aku tak mau merusak jalan kita masing-masing
Maka kali ini biar aku yang berlalu
Melawan kata hai yang telah di ujung lidah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar