Selasa, 23 Juli 2013

Karena Sahabat Cuma Rumput



Berkata orang timur padaku, 
bahwa kamu adalah matahari yang menyinari kehidupan, aku pun diam menanti kmudian aku pun berkata tidak kamu bukan matahari! karena matahari hanya ada pada siang hari sedang dirimu selalu hadir di siang malam hidupku 

Mulai orang barat berucap, bahwa kamu adalah bintang dalam kehidupan aku pun terdiam dan berkata tidak! kamu bukan bintang! karena bintang sangat banyak, berjuta-juta bahkan tak terhingga sedangkan kamu hanya satu di hatiku 

Orang utara pun berkata kamu adalah keping es, mampu mendinginkan setiap amarah di dunia, kembali ku berkata tidak! kamu bukan keping es yang rapuh! kamu kuat! terlalu kuat hingga kamu bisa menjagaku dari jahat hati orang! 

Berkata orang selatan kepadaku bahwa kamu adalah bunga di hati! tidak bagiku! bunga bisa layu dan gugur teman tapi kamu mengabadi di hati ini! 

Semua orang pun terdiam, dan aku pun berkata! kamu adalah rumput yang terinjak, jelek dan hina! ya rumput yg terinjak, tapi anehnya tak pernah mati! tak pernah mati! krna aku tahu bahwa kamu terlalu kuat hingga tahan segala gangguan! kamu memang jelek teman karena kamu ingin apa adanya di mataku! tak pernah kamu bersombong padhal jamrud, shapir, topas kalah bersaing denganmu! dan kamu memang hina dan itulah yang kamu ajarkan kepadaku, tak ada manusia yg bersih dalam kehidupan, kamu ajarkan kepadaku tentang hina yang membuatku menjadi berendah dan mau memaafkan! pula kamu ajarkan bahwa manusia adalah sama! sama-sama hina karena dosa! itulah kamu, sahabatku

Dari aku dan 8 fokus yang terbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar